Ekskresi adalah proses pengeluaran zat sisa metabolisme yang jumlahnya sudah melebihi batas yang dibutuhkan tubuh untuk menjaga keseimbangan tubuh.
Organ-organ ekskresi antara lain :
v Kulit : sebagai alat pelindung
tubuh terhadap segala rangsangan.
v Ginjal : untuk membuang sisa
metabolisme, karbohidrat, lemak, dan terutama
protein.
v Hati : sebagai alat ekskresi
karena hati mensekresikan hasil pembongkaran sel darah merah yang berupa
bilirubin dan biliverdin melalui empedu.
v Paru-paru : mengeluarkan zat sisa
metabolisme yang berupa gas, yaitu CO2 dan H2O dalam bentuk uap air.
v Kolon : alat ekskresi untuk
logam-logam berat, seperti Fe dan Ca yang selanjutnya dibuang bersama feses.
Sistem ekskresi harus dilakukan karena untuk mengeluarkan sisa
metabolisme. Sisa-sisa metabolisme biasanya berupa senyawa-senyawa yang
bersifat toksik (racun) sehingga jika tidak dikeluarkan dapat menyebabkan fungsi organ-organ
terganggu bahkan dapat menyebabkan kematian.
Bentuk-bentuk kelainan pada proses ekskresi :
ü Albuminaria = kerusakan pada alat
filtrasi yang menyebabkan urine mengandung albumin (protein).
ü Nefritis = infeksi kuman pada
glomerulus sehingga asam urine kembali ke dalam darah dan disebut uremia.
ü Polyuria = kemampuan nefron untuk
melakukan penyerapan air menurun sehingga urine menjadi banyak dan encer.
ü Oligouria dan anuria = kerusakan
ginjal secara total yang menyebabkan urine menjadi sangat sedikit atau tidak
menghasilkan urine sama sekali.
ü Diabetes melitus = disebabkan
adanya gula di dalam urine.
ü Diabetes insipidus = disebabkan
kekurangan hormon ADH sehingga menyebabkan turunnya proses reabsorbsi.
ü Hematuria = kencing darah
ü Kolik ginjal = rasa nyeri di
daerah pinggang bagian belakang yang hilang dan timbul secara terus-menerus.
ü Anuria akut = kencing tidak keluar
secara tiba-tiba